1.
MUSEUM BUDAYA
ULLEN SENTALU, YOGYAKARTA
A. Sejarah Museum Budaya Ullen Sentalu, Yogyakarta
Museum
Ullen Sentalu merupakan sebuah museum swasta milik Yayasan Ulating Blencong
yang berada di kawasan wisata Lereng Gunung Merapi, Kaliurang, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Pembangunan museum ini mulai dirintis pada tahun
1994 berkat inisiatif keluarga Haryono
yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Jawa, terutama kain batik. Pada 1
Maret 1997 museum yang berdiri di atas tanah yang bernama Taman Kaswargan ini
diresmikan oleh KGPAA Paku Alam VIII, selaku gubernur DIY. Di tanah itulah dulu
terjadi peristiwa yakni kembalinya Yogyakarta sebagai ibu kota Negara Republik
Indonesia dari genggaman Belanda pada tahun 1949.
Mengapa
berdirinya Ullen Sentalu berada di lereng gunung? Alasannya karena dalam
pandangan filosofis masyarakat Jawa, gunung memiliki nilai mistik, di Taman
Kaswargan yang letaknya tinggi (Lereng Gunung Merapi) inilah yang dipilih
sebagai tempat berdirinya Ullen Sentalu. Museum ini secara implisit juga ingin
menyampaikan berbagai hal yang direkam, dipamerkan dan dikisahkan dalam tujuh
ruang eksposisinya merepresentasikan keagungan warisan budaya Jawa.
Nama Ullen Sentalu itu sendiri merupakan
akronim dari “Ulating Blencong, sejatine tataraning lumaku” yang artinya“Nyala lampu
blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan” .
Jadi, museum ini berfungsi bak lampu penerang bagi kebudayaan Jawa yang kian
meredup dan terkikis oleh kemajuan zaman. Intinya museum ini memiliki misi
sebagai wahana pelestarian kebudayaan Jawa masa lalu yang luhur. Filsafah ini
diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukan wayang
kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan
dan menerangi perjalanan hidup kita.
Museum
bergaya arsitektur gothic[1]
ini menampilkan kebudayaan masyarakat masa lalu melalui berbagai
dokumentasinya, seperti batik dengan berbagai corak, pakaian, lukisan-lukisan
dan foto-foto tentang budaya dan tokoh Jawa. Ruang-ruang ekshibisi di museum
ini juga menjadi sebuah perekam berbagai peristiwa atau kejadian di masa lalu.
Peristiwa
yang dimaksud lebih mengarah pada peristiwa-peristiwa yang dialami oleh para
bangsawan dari empat keraton di Solo dan Yogyakarta, yaitu Kasunanan Surakarta,
Istana Mangkunegara Surakarta, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro
Pakualaman Yogyakarta.
B. Keistimewaan
Museum Budaya Ullen Sentalu
Museum yang dari luar tampak
seperti bangunan istana kuno di Eropa ini mempunyai keistimewaan, keistimewaan
itu dapat dilihat dari arsitektur bangunan, ruang-ruang pameran, display
koleksi dengan berbagai keanegaragaman bendanya dan cara pemandu museum dalam menarasikan
pesan-pesan pada display museum ini.
Arsitektur museum bangunan
ini mengambil rancang-bangun istana yang ada di Eropa abad pertengahan yang
lekat dengan gaya gothic, dengan penampilan seperti itu menjadikan
museuam ini sangat khas dan berbeda dengan museum-museum yang ada selama ini,
baik di Yogyakarta maupun di Indonesia.
Selain model
rancang-bangunnya, display di museum ini juga menakjubkan lantaran dikerjakan
oleh kurator museum yang profesional. Hal ini bisa dibuktikan dari penataan
koleksi-koleksi benda dalam ruang-ruang, etalase-etalase, rak-rak dan meja
maupun foto-foto dan lukisan-lukisan yang menempel pada dinding museum.
Penataan ini dipercantik dengan sistem pencahayaan (spot light) yang baik,
sehingga penampilan koleksi pada tiap ruangan menjadi istimewa dan mampu menghadirkan
kesan tertentu.
Ruangan yang ada di Museum
Ullen Sentalu:
1) Pada
saat berkunjung, pengunjung yang datang akan didampingi satu pemandu untuk
menyusuri jalan setapak menuju ruangan pertama museum yang berusia satu dekade,
yakni Guo Selo Giri, di gua ini pengunjung akan melihat foto-foto, lukisan-lukisan
pangeran dan putri keraton, serta gamelan-gamelan yang digunakan pada masa
kerajaan dulu. Dengan didampingi pemandu yang menjelaskan bagaimana kejadian
masa lalu serta perjalanan kehidupan kerajaan, perjalanan pun terasa semakin
menarik.
2) Usai di
Guo Selo Giri, pengunjung akan diajak untuk menyaksikan ekshibisi di Kampung
Kambang, yakni satu area terapung (dikelilingi air) di atas Guo Selo Giri yang
terdapat lima ruang pameran, yakni Ruang Putri Tineke, di ruangan ini
pengunjung dapa menyakskan surat-surat Putri Tineke, Ruang Paes Ageng Gaya
Yogyakarta,di sini pengunjung dapat menyaksikan lukisan rias pengantin Jawa
(Solo dan Yogyakarta), Ruang Batik Vorstendlanden, Ruang Batik Pesisiran dan
Ruang Putri Dambaan (Gusti Nurul Koesoemawardhani) yang menolak untuk poligami.
3) Taman
Arca Durga yang merupakan ruang pameran terakhir pada Museum Ullen Sentalu,
sepanjang jalan pengunjung akan melihat patung-patung temuan asli, satu contoh
Ganesa sebagai Dewa Ilmu Pengetahuan yang mempunyai empat tangan dengan cawan
di tangan kirinya untuk menangkap ilmu kemudian dimasukkan ke dalam perutnya
yang besar dan bunga teratai berada pada tangan kanan sebagai simbol keabadian
terus tangan ke kanan atas seperti tasbih untuk melatih konsentrasi dan yang
sebelah kiri membawa kapak sebagai simbol pemutusan kebodohan, ia merupakan
putra dari Dewa Siwa Maha Kala si penguasa waktu.
Di sebelah kiri pintu masuk
terdapat relief Borobudur yang di sebut sebagai relief
Gandawiyuha. Kemudian masuk ruang
lukisan hubungan bilateral antara Panglima Charlez dengan Putri Diana (1989),
di sana digambarkan adanya penari-penari sebagai simbol penerimaan tamu, ada
juga patung pengantin Jawa dan lukisan-lukisan.
Setelah
selesai keliling, pengunjung disuguhi segelas minuman ramuan khas keraton yang
konon dipercaya dapat membangkitkan semangat dan memulihkan stamina yang telah
terkuras selama berkeliling, rasa ramuan itu sendiri hampir mirip dengan wedang
jahe. Kemudian pengunjung dipersilahkan untuk menikmati suasana di Lereng
Gunung Merapi dengan kicauan burung dan sejuknya suasana menambah perjalanan
semakin menyenangkan.
C.
Lokasi,
Akomodasi dan fasilitas Museum Budaya Ullen Sentalu
Museum
Ullen Sentalu terletak di Jalan Boyong, Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Lereng Gunung Merapi. Akomodasi dan fasilitas
yang disediakan di museum ini antara lain seorang pemandu wisata yang anggun,
cerdas dan santun dalam bertutur-kata, fasih berbahasa Inggris, Jepang dan
Perancis.
Di
sekitar lokasi terdapat restoran Beukenhof bagi pengun jung yang ingin menyantap
masakan dengan nuansa Istana dipadukan dengan suasana Eropa. Selain itu,
terdapat Putri Malu Souvenir Shop sebagai tempat wisatawan membeli buah tangan
berupa pernak-pernik hasil kerajinan lokal maupun kain-kain batik khas Jogja
dan Solo.
Fasilitas
umum lainnya yang disediakan museum ini di antaranya berupa toilet yang bersih,
taman yang asri, Djagat Acadimic Modern Art Galery sebagai ruang pameran
para artis (pelukis atau perupa) muda, dan mushola.
http://jogjatrip.com/id/263/Museum-Ullen-Sentalu
[1]
Kastil yang disusun sedemikian rupa dengan tumpukan batu-batu gunung berwarna
gelap dan dihiasi berbagai tumbuhan merambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar